Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

PUISI- SALSABILA F.

keraguan  sinar mentari menyapa di tengah hiruk pikuk dunia terjebak kebingungan  perihal kenyataan  aku  gadis ceria tapi tidak aku tampakkan pada dunia aku dipenuhi keraguan tanpa ada ketenangan

PUISI- NADJLA IRENA

Jejak Dua Cahaya dua lentera, Bersinar sejak fajar usia menyapa Tertawa bak gemericik embun pagi, Tangis pun teduh dalam pelukan pelangi Meski jarak menjelma rimba, Hati mereka tetap berlayar pada samudra yang sama. Impian bertunas di tanah berbeda, Namun akarnya bersatu dalam cinta yang merdeka Kini mereka menari di langit cita, Lala bak rembulan di madrasahnya Rara laksana bintang di jagat usaha, Dari satu lumbung permata,  Dua cahaya tak akan sirna.

PUISI-NINDI AULIA

Terjebak dalam sebuah rasa Mebiarkanmu menetap dalam sebuah tempat, Membuatnya semakin pilu bila terlihat Ada Ada sebuah harapan yang dirindukan Tetapi segan mendengar nya Tetapi muak ingatan nya Hingga rindunya tertutup sudah, Disampaikan lewat angin batin

PUISI- NAHDIYYAH AFKARINA

Perpisahan di Bawah Hujan Hujan turun, mengingatkanmu Bangku kosong, senyum yang hilang Langkah ragu di depan pintu Tak ada jawab, hanya sepi yang menanti. Kabar datang terlambat, Di keramaian, kau tak kutemui Mobil melaju, senyum terakhir itu Meninggalkan luka, meski hujan mulai reda. Tak ada kata perpisahan yang jelas Hanya kenangan yang tertinggal Di bawah hujan yang sama, aku mengenangmu Dengan hati yang basah, namun tak bisa melupakanmu.

PUISI- M. NADZIR

langit tak selamanya kelabu Ratna, bunga desa yang tak pernah layu Menghadapi badai kehidupan dengan hati yang teguh Kehilangan, kesulitan, tak membuatnya menyerah Tapi malah membuatnya bangkit, dengan semangat yang baru. Dengan bantuan tetangga, ia membangun kembali Membuat kehidupan baru, dengan harapan yang cerah Langit tak selalu kelabu, cahaya akan muncul Untuk Ratna, yang tak pernah menyerah.

PUISI-ALFIA FERNANDA

Jejak Langkah Kita Jejak langkah kita, terukir di tanah Mengisahkan cerita, tentang perjalanan hidup Setiap langkah, membawa kita ke depan Meninggalkan bekas, yang tak terlupakan Dalam perjalanan, kita menemukan Pengalaman baru, dan pelajaran berharga Kita belajar, dari setiap kesalahan Dan bangkit kembali, dengan semangat yang baru Jejak langkah kita, adalah sejarah hidup Mengisahkan tentang, perjuangan dan kegembiraan Kita harus bangga, atas apa yang telah kita capai Dan terus melangkah, menuju masa depan yang cerah

PUISI- DEAS RATNA

Di Balik Canda dan Tawa Di balik canda dan tawa yang riang, Ada hati yang diam-diam merindu, Senyum yang terukir, penuh kepura-puraan, Menyembunyikan luka yang tak tampak oleh dunia. Tawa yang meluncur, terdengar ringan, Namun sejatinya, ada duka yang mendalam, Di balik mata yang bersinar cerah, Tersembunyi rindu yang tak bisa terungkapkan. Canda yang mengalir bagai aliran air, Menutupi kesedihan yang ada di hati, Tapi tak semua bisa menertawakan rasa yang tak terungkap, Karena ada yang hilang di dalam heningnya malam. Namun, meski tawa menutupi luka, Kita tetap berdiri, menghadap dunia, Menari di antara senyum dan tangis, Berharap di balik canda, ada harapan yang tetap tumbuh.

PUISI- GEISHA AURYN

Cinta SMP Dia datang dengan senyum manis Di koridor sekolah, hati aku teriris Cowo SMP yang menggemaskan Membuat aku jatuh cinta, tanpa terduga Dia memiliki mata yang tajam Dan rambut yang selalu rapi Dia memiliki senyum yang manis Membuat aku terpesona, tanpa terduga Dia adalah cowo yang populer Di sekolah, dia memiliki banyak teman Tapi dia tidak pernah sombong Dia selalu tersenyum, dan membuat aku jatuh cinta

PUISI- SALWA AZZAHRA

Putri Kecil dan Dunia Nyata Di malam sunyi, mata berbinar,  Aya mendengar dongeng nan gemetar. Putri bergaun, istana megah, Dunia dongeng yang penuh anugerah. la menari di hutan lebat,  Bersama peri, kurcaci sahabat.  Menyelamatkan pangeran dari naga, Dalam mimpi, ia sang putri impian. Namun suatu hari, buku terbuka,  Kisah berbeda pun terbaca.  Putri di istana megah berkilau,  Namun hatinya sepi, rindu berkawan. Aya tersadar, bahagia sejati,  Bukan istana, harta tak berarti. Melainkan tawa, cinta keluarga, Sahabat sejati, cerita bersama. Kini ia tak lagi bermimpi,  Menjadi putri di negeri sakti. Karena dunia nyata yang sederhana,  Lebih berharga, lebih bermakna.

PUISI- RIZQIANA K.

Apakah tentang harta? Hidup tak selalu mudah. Tantangan adalah makanannya. Berusaha adalah kuncinya Keluarga adalah Penawarnya. Bukan tentang harta Tapi tentang waktu. Bukan tentang harta Tapi tentang Syukur Kebahagiaan... Bukan dari harta Tapi dari keharmonisan

PUISI- M. DAAFA

Perjalanan Bersama Keluarga Di ujung Desember yang cerah berseri, Ayah berkata, "Jum’at ke Bali!" Aku terkejut, tak percaya hati, Liburan impian akan terjadi. Siang berlalu dengan persiapan, Malam menjelang, kami pun berangkat. Melintasi kota, jalanan lengang, Mengejar fajar dalam perjalanan panjang. Di dalam mobil canda dan tawa, Namun lapar perlahan menyapa. Ibu berkata, “Sego ada di tas,” Kami makan, rasa letih pun lepas. Melewati hutan, sunyi mencekam, Pohon menjulang, gelap menghadang. Alas Purwo, benarkah ini? Hati berbisik, tetaplah berani. Akhirnya tiba di Ketapang berseri, Kapal berlayar di malam sunyi. Angin laut membelai mimpi, Bali di depan, semakin pasti. Subuh tiba di Gilimanuk, Langkah pertama di pulau elok. Tanah Lot, Pantai Pandawa, Bersama keluarga, bahagia terasa. Liburan usai, kenangan tertinggal, Bali indah, hati tergetar. Terima kasih, ya Ilahi, Mimpiku nyata, menginjak Bali.

PUISI- M. NAUFAL

Perjalanan ke Jakarta Kereta melaju meninggalkan Solo, Pemandangan berubah, hati penuh harapan. Jakarta menanti dengan segala tantangan, Rifqi datang membawa tekad yang dalam. Di Stasiun Gambir, hiruk-pikuk menyapa, Bus dan taksi, wajah-wajah penuh cerita. Rifqi berjalan, rindu pada rumah, Namun ia tahu, masa depan menunggu di sana. Hari-hari berlalu, penuh warna dan rasa, Kemacetan dan kerja menjadi teman setia. Di bawah langit Jakarta yang hampir tak berbintang, Ia temukan dirinya, di setiap langkah yang panjang. Dalam riuhnya kota, Rifqi tersenyum, Menulis kisah hidup, penuh harapan dan keberanian. Di langit Jakarta yang sibuk dan terang, Ia tahu, perjalanan ini baru saja dimulai.

PUISI- NAILU ALVAN

Jejak di Punggung Penanggungan Mentari pagi menyapa lembut, Gunung Penanggungan berdiri teguh. Misteri tersimpan di jalur sunyi, Mengundang hati untuk menapaki. Arya melangkah dengan semangat, Bersama kawan, menembus pekat. Jalur Tamiajeng menyapa riang, Dengan candi bisu yang penuh kenangan. Di antara rimbun pepohonan tua, Tersembunyi kisah dari masa jaya. Peninggalan Majapahit yang megah, Saksi bisu sejarah yang indah. Semakin tinggi, semakin mendalam, Jejak leluhur terasa dalam. Angin berbisik, burung bernyanyi, Seakan menyambut para pendaki. Di puncak Pawitra mereka berdiri, Memandang luas bumi pertiwi. Bukan sekadar gunung yang didaki, Namun perjalanan jiwa yang abadi.

PUISI- NAJWA NURUSHHOUMA

Menunggu di Ambang Dewasa Di ambang dewasa, aku berdiri, Tujuh belas tahun, di antara dua dunia, Masa remaja yang bebas, penuh tanya, Dan dunia dewasa yang menantang, penuh ragu. Langkahku terhenti di persimpangan, Ke mana harus kutuju, aku tak tahu, Teman-teman berbicara penuh keyakinan, Sedangkan aku, hanya mengikuti arus yang mengalir, tanpa arah yang pasti. Bertanya pada diri, apa yang aku inginkan? Namun jawabnya hilang dalam sepi malam, Langit yang gelap, lampu jalan yang temaram, Hatiku terasa kosong, sepi, penuh kebingungan.

PUISI-MUFTI F.

Kisah yang Tak Pernah Tertulis Kita bertemu di antara dinding sekolah Dua jiwa yang berbeda, namun sama-sama berdebar Kamu dari IPS, aku dari IPA Tapi kasih sayang membuat kita melewati batas-batas Kamu dengan api semangatmu Aku dengan logika yang tajam Kita saling melengkapi, seperti puzzle yang pas Dan hubungan kita meledak seperti petasan di langit Tidak ada yang bisa menghentikan kita Kita seperti dua kereta yang berpacu, tidak ada yang bisa menghentikan Kita berbagi cerita, berbagi tawa Dan ikatan kita semakin dalam, seperti laut yang tak terhingga Kita tidak tahu apa yang akan terjadi Tapi kita tahu perasaan kita sekarang, dan itu sudah cukup Kita akan terus menjaganya, seperti api yang terus menyala Dan hubungan kita akan terus meledak, seperti bunga yang terus mekar.

PUISI- TAUFIQUL H.

Antara Harap dan Luka Di matamu, aku mencari isyarat, senyum yang hangat, tatapan yang lekat. Namun harap sering kali pudar, tersapu tawa yang bukan untukku. Kau memberiku cahaya kecil, cokelat manis, senyum sejenak, tapi akhirnya aku sadar, aku hanya bayang di antara mereka. Kini kubiarkan rasa ini luruh, meski masih tersisa rindu yang rapuh. Cinta pertama tak selalu memiliki, tapi mengajariku cara merelakan.

PUISI- ACHMAD MA'RUF

Rintik Hujan di Hutan Tropis Mentari mengintip di balik daun, Aroma tanah menyatu seharum embun. Raka melangkah, hati terpaut, Hutan ini, rumah yang kudambakan selalu. Langit kelabu, hujan pun turun, Membasuh bumi dengan kelembutan. Ia tersenyum, merasakan kasih, Alam memberi tanpa pamrih. Di balik semak, rusa berlalu, Tak perlu takut, kau tak sendiri. Hutan mengajarkan harmoni, Menjaga alam, tugas abadi. Cintailah alam, jagalah lestari, Karena ia memberi tanpa henti.

PUISI- ABDUL K.

Nasib Buruk Di tanah nestapa ia melangkah Disapa takdir yang pahit dan basah Tersandung batu yang tak kasat mata Namun semangatnya tetap menyala. Setiap fajar membawa ujian Senja mengiringi duka dan beban Namun hatinya tak gentar, tak goyah Menepis gelap, menantang resah. Meski langit kelam menumpah perih Jiwanya teguh, tak mudah letih Dalam derita, ia bertahan Melawan arus, meraih harapan.

PUISI- HUMIDATI N.

Perjuangan di Ujung Senja Di lereng bukit, di desa kecil Hidup seorang wanita, Siti namanya Janda yang tangguh, dengan anak dua Faris dan Aisyah, harapannya Setiap pagi, sebelum fajar Siti menyiapkan sarapan dengan tangan terlatih Anak-anaknya, Faris dan Aisyah Mendapat perhatian penuh, tanpa kenal lelah Ladang jagung dan padi, sumber penghidupan Siti bekerja keras, tanpa menyerah Hari-hari berlalu, dengan perjuangan Tubuhnya lelah, tapi semangatnya tak pernah padam Surat undangan, untuk Faris anaknya Panggilan untuk tes, pekerjaan yang lebih baik Aisyah berharap, hidup mereka akan berubah Tapi Siti tahu, perjuangan belum selesai "Perjuangan kita belum selesai, Aisyah" "Jangan pernah berhenti bekerja, karena hidup tak pernah berhenti memberi ujian" Siti melanjutkan pekerjaannya, dengan tenang Tahu bahwa hidup tak selalu memberi apa yang kita harapkan Malam tiba, Siti duduk di depan rumah Memandang langit yang mulai gelap Anak-anaknya sudah tidur, udara malam yang se...

PUISI- HASBI A.

Andi Pemberontak jiwa, di pesantren sunyi, Andi gelisah, aturan membenci. Malam kelam, petaka terjadi, Kyai Ahmad datang, menasihati. Aisyah hadir, bawa harapan, "Setiap salah, ada ampunan." Quran dibaca, hati tenang, Desa terpencil, jiwa tergerak. Andi berubah, santri teladan, Dakwah semangat, jadi panutan. Dari pemberontak, kini beriman, Kisah inspirasi, bagi setiap insan.

PUISI-KEZIA AZZAHRA

Datang dan Pergi Laut merintih dalam bisu,   membisik lirih di sela buih,   angin mencumbui pipi yang kelu,   membawa bayang yang luruh perih.   Pulang bukan lagi rumah,   sejak sang nahkoda lenyap di rengkuh cakrawala,   sejak sang surya menjelma dingin senja,   sejak luka bersarang tanpa suara.   Sang Empu bertanya pada ombak pecah di mana rindu dikubur waktu?   Di bisikan malam yang parau gelisah atau di jemari yang kehilangan temu?   Wahai nahkoda, sang empu mencarimu di pasang surut pada tawa yang terkikis laut   pada garam yang mengering di ingatan pada dekap yang tinggal bayangan.   sang empu jatuh ke peluk samudra fikir perih telah luruh dan reda  Naas hidup menahan di tepian berikan ajaran bahwa luka bukan akhir perjalanan Maka biarlah yang datang berlalu biarlah yang pergi melebur waktu karena cinta yang sejati, tak pernah mati, hanya berubah bentuknya.

PUISI-BENING WILDAH

Pulang Di kamar sunyi, rindu menyapa Usai semua, tertuah dalam lembaran Terbayang pergulatan pedih dengan tangisan Hingga terbayar dengan senyuman Esok, aku akan pulang Menemui sosok kecil itu