PUISI-KEZIA AZZAHRA
Datang dan Pergi
Laut merintih dalam bisu,
membisik lirih di sela buih,
angin mencumbui pipi yang kelu,
membawa bayang yang luruh perih.
Pulang bukan lagi rumah,
sejak sang nahkoda lenyap di rengkuh cakrawala,
sejak sang surya menjelma dingin senja,
sejak luka bersarang tanpa suara.
Sang Empu bertanya pada ombak pecah
di mana rindu dikubur waktu?
Di bisikan malam yang parau gelisah
atau di jemari yang kehilangan temu?
Wahai nahkoda, sang empu mencarimu di pasang surut
pada tawa yang terkikis laut
pada garam yang mengering di ingatan
pada dekap yang tinggal bayangan.
sang empu jatuh ke peluk samudra
fikir perih telah luruh dan reda
Naas hidup menahan di tepian
berikan ajaran bahwa luka bukan akhir perjalanan
Maka biarlah yang datang berlalu
biarlah yang pergi melebur waktu
karena cinta yang sejati,
tak pernah mati, hanya berubah bentuknya.
Komentar
Posting Komentar