PUISI- NAILU ALVAN
Jejak di Punggung Penanggungan
Mentari pagi menyapa lembut,
Gunung Penanggungan berdiri teguh.
Misteri tersimpan di jalur sunyi,
Mengundang hati untuk menapaki.
Arya melangkah dengan semangat,
Bersama kawan, menembus pekat.
Jalur Tamiajeng menyapa riang,
Dengan candi bisu yang penuh kenangan.
Di antara rimbun pepohonan tua,
Tersembunyi kisah dari masa jaya.
Peninggalan Majapahit yang megah,
Saksi bisu sejarah yang indah.
Semakin tinggi, semakin mendalam,
Jejak leluhur terasa dalam.
Angin berbisik, burung bernyanyi,
Seakan menyambut para pendaki.
Di puncak Pawitra mereka berdiri,
Memandang luas bumi pertiwi.
Bukan sekadar gunung yang didaki,
Namun perjalanan jiwa yang abadi.
Komentar
Posting Komentar