TEKS DRAMA- KELOMPOK 3 rev

-
Nama Kelompok:
1. Alfia Fernanda
2. Bening Wildah Amalina
3. M. Irsyadul Ibad
4. M. Reda Anggaresta
5. Silvy Nuraininnova

                                   Insaf

Aktor:
1. Reda: anak pendiam yang terbully.
2. Ibad: pembully.
3. Bening: ketua kelas yang bijaksana.
4. Alfia: sahabatnya Reda
5. SVivi: murid baru yang dulunya pernah dibully

Disiang hari yang terik, setelah istirahat kedua. Siswa kelas XI-4 jamkos, karena guru yang berhalangan hadir. Beberapa siswa ada yang tidur, sibuk dengan makanan, dan yang lain mungkin hanya sekadar berbincang. Tak lain halnya dengan Alfia, Silvy dan Reda.

(Vivi duduk dengan alfia, reda di belakang mereka)
Alfia: Hai vivi kenalin aku Alfia, dan ini reda. Salam kenal yaa...
Reda: (Senyum canggung) 
Vivi: Oh iyaa... salam kenal jugaa
Alfia: Ngomong-omong, kenapa kamu pindah sekolah?
Vivi: Kerjaan ayah aku di pindah ke kota ini, akhirnya aku pun ikut pindah
Alfia: Oh begituu....
(Bening datang)
Bening: Hai teman temaaannnn!!!! Oh ini vivik yaaa si anak baru??
Vivi: Eh iyaa...
Bening: Kenalin aku Bening (ngajak salaman)
Vivi: Vivi (menerima salaman Bening)
Alfia: Bening ini ketua kelasi vi disini, kamu kalau butuh apa-apa bisa bilang ke bening.
(Mereka berbincang ringan, membahas segala hal yang ada, tiba tiba... BRAKKKK)
Ibad: (Habis melempar buku ke Reda) Kerjain tugasku Red!
Reda: (Menjawab takut menakut) I.. Iyaa
(Ibad otw pergi)
Bening: Ibad! Lain kali sopan dikit dong! Suka bener ganggu si Reda?!
Ibad: (Cuek) Yaudah sih, kan ga ganggu kamu (Ibad pergi)
Bening: (Menghela nafas) Maafin Ibad ya Reda, emang dia suka seenaknya sendiri.
Reda: Iya gapapa, aku uda biasa kok
Alfia: Tapi tetep aja itu ngga sopan! Kita harus laporin ke walikelas.
Vivi: Setuju! Kita ngga boleh diam aja
Bening: Tapi, jangan sekarang. Kita tunggu waktu yang teoat.
Reda: Makasih ya teman-teman uda support aku.
(Suasana menghangat)

Keesokan harinya, Reda duduk di pojok kelas. Bening, Vivi dan Alfia yang datang melihat Reda sedang memikirkan sesuatu.

Bening: Eh teman-teman, samperin si Reda yuk, kayaknya lagi mikirin sesuatu
Vivi & Alfia: HAYUUKKK!!!
(Mereka nyamperin si Reda)
Vivi: Redaa, kamu lagi mikirin apa?
Reda: Gapapa kok, aman
Vivi: Ih kalo ada apa-apa cerita aja ke kita
Bening & Alfia: Betuul betul betul 
Reda: Aku lagi mikirin yang kemarin
Bening: Perkara si Ibad?
Reda: Iya
Alfia: Ngga usah sedih reda... Nanti ayo kita ngelaporin ke walikelas bareng-bareng
Reda: Makasih ya teman- teman, udah mau bantu aku
Ibad: (Melihat dari jauh) Dih caper amat tu orang

Setelah bel istirahat berbunyi, Reda, Alfia. Vivi dan Bening ke kantor untuk melaporkan segala perbuatan Ibad. Hingga akhirnya Ibad dihukum dan insaf.

ANALISIS TEKS DRAMA:
1. Struktur Drama
    a. Prolog
         Disiang hari yang terik, setelah istirahat kedua. Siswa kelas XI-4 jamkos, karena guru yang berhalangan hadir. Beberapa siswa ada yang tidur, sibuk dengan makanan, dan yang lain mungkin hanya sekadar berbincang. Tak lain halnya dengan Alfia, Silvy dan Reda.
    b. Dialog
         (Vivi duduk dengan alfia, reda di belakang mereka)
Alfia: Hai vivi kenalin aku Alfia, dan ini reda. Salam kenal yaa...
Reda: (Senyum canggung) 
Vivi: Oh iyaa... salam kenal jugaa
Alfia: Ngomong-omong, kenapa kamu pindah sekolah?
Vivi: Kerjaan ayah aku di pindah ke kota ini, akhirnya aku pun ikut pindah
Alfia: Oh begituu....
(Bening datang)
Bening: Hai teman temaaannnn!!!! Oh ini vivik yaaa si anak baru??
Vivi: Eh iyaa...
Bening: Kenalin aku Bening (ngajak salaman)
Vivi: Vivi (menerima salaman Bening)
Alfia: Bening ini ketua kelasi vi disini, kamu kalau butuh apa-apa bisa bilang ke bening.
(Mereka berbincang ringan, membahas segala hal yang ada, tiba tiba... BRAKKKK)
Ibad: (Habis melempar buku ke Reda) Kerjain tugasku Red!
Reda: (Menjawab takut menakut) I.. Iyaa
(Ibad otw pergi)
Bening: Ibad! Lain kali sopan dikit dong! Suka bener ganggu si Reda?!
Ibad: (Cuek) Yaudah sih, kan ga ganggu kamu (Ibad pergi)
Bening: (Menghela nafas) Maafin Ibad ya Reda, emang dia suka seenaknya sendiri.
Reda: Iya gapapa, aku uda biasa kok
Alfia: Tapi tetep aja itu ngga sopan! Kita harus laporin ke walikelas.
Vivi: Setuju! Kita ngga boleh diam aja
Bening: Tapi, jangan sekarang. Kita tunggu waktu yang teoat.
Reda: Makasih ya teman-teman uda support aku.
(Suasana menghangat)
Keesokan harinya, Reda duduk di pojok kelas. Bening, Vivi dan Alfia yang datang melihat Reda sedang memikirkan sesuatu.
Bening: Eh teman-teman, samperin si Reda yuk, kayaknya lagi mikirin sesuatu
Vivi & Alfia: HAYUUKKK!!!
(Mereka nyamperin si Reda)
Vivi: Redaa, kamu lagi mikirin apa?
Reda: Gapapa kok, aman
Vivi: Ih kalo ada apa-apa cerita aja ke kita
Bening & Alfia: Betuul betul betul 
Reda: Aku lagi mikirin yang kemarin
Bening: Perkara si Ibad?
Reda: Iya
Alfia: Ngga usah sedih reda... Nanti ayo kita ngelaporin ke walikelas bareng-bareng
Reda: Makasih ya teman- teman, udah mau bantu aku
Ibad: (Melihat dari jauh) Dih caper amat tu orang
    c. Epilog
         Setelah bel istirahat berbunyi, Reda, Alfia. Vivi dan Bening ke kantor untuk melaporkan segala perbuatan Ibad. Hingga akhirnya Ibad dihukum dan insaf.

2. Kebahasaan Drama
     a. Kata Ganti
          - Kata ganti orang pertama: kenalin aku              Alfia, dan ini reda. Salam kenal yaa...
          - Kata ganti orang jama: Kita harus                     laporin ke walikelas.
          - Kata ganti orang kedua tunggal:                        kenapa kamu pindah sekolah?
          - Kata ganti orang ketiga: Maafin Ibad                  ya Reda, emang dia suka seenaknya                  sendiri
    b. Kosata sehari-hari
         - Kalimat seruan: ayo kita ngelaporin ke               walikelas bareng-bareng
         - Kalimat Tanya: Oh ini vivik yaaa si anak             baru??
         

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

-
Gambar
Bandung dan Kenangannya Judul novel: Bandung after rain Penulis: Wulan nur amalia Penerbit: Black swan books, Jakarta Tebal buku: 282 halaman Tahun terbit: 2024 Bandung After Rain adalah kisah tentang Hema dan Rania, sepasang kekasih yang harus menghadapi pahitnya perpisahan setelah enam tahun bersama. Kota Bandung, dengan segala keindahan dan kenangan manis yang pernah mereka ciptakan, menjadi saksi bisu dari kisah cinta mereka yang kandas. Setelah putus, Hema berusaha mencari cara untuk bisa melupakan Rania. Ia seringkali berjalan-jalan di bawah hujan, berharap bisa kembali merasakan kehangatan cinta yang pernah mereka miliki. Namun, luka di hatinya masih terasa begitu dalam. Di sisi lain, Rania juga berusaha move on dari hubungan yang telah berakhir. Ia mencoba mencari kebahagiaan baru dan menemukan sosok Jeano, seorang teman yang selalu ada untuknya. Kekurangan dari novel ini adalah alur yang mudah ditebak oleh pembaca dan tidak banyak kejutan yang disajikan. Dan juga penggambaran ...
Baca selengkapnya

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

-
Resensi Buku Novel "3726 MDPL" Identitas Buku 3726 MDPL Judul: 3726 MDPL Penulis: Atria Penerbit: Penerbit buku ini adalah Penerbit Buku Kompas Tahun Terbit: Pertama kali diterbitkan pada tahun 2017 Genre: Petualangan, Drama, Kehidupan Jumlah Halaman: 344 halaman ISBN: 978-602-425-423-2 3726 MDPL adalah sebuah novel karya Atria, yang mengangkat tema petualangan, persahabatan, dan pencarian makna hidup di tengah kerasnya alam. Judul 3726 MDPL merujuk pada ketinggian puncak Gunung Semeru, yaitu 3.726 meter di atas permukaan laut, yang menjadi latar penting dalam cerita. Sinopsis Novel ini bercerita tentang perjalanan sekelompok pendaki yang memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda, namun disatukan oleh hasrat mereka untuk mendaki Gunung Semeru. Para tokoh utama dalam cerita ini memiliki keunikan dan konflik pribadi masing-masing yang berkembang seiring perjalanan mereka menuju puncak gunung. Di tengah perjalanan, mereka tidak hanya harus berjuang menghadapi tantangan alam...
Baca selengkapnya

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH

-
Resensi Novel Aldebaran karya Tere Liye Aldebaran adalah novel fiksi yang ditulis oleh Tere Liye, seorang penulis Indonesia yang terkenal dengan karya-karya yang sarat makna. Novel ini diterbitkan pada tahun 2015 dan menjadi bagian dari seri "Bumi," yang merupakan kisah fantasi dengan latar belakang dunia yang berbeda dari dunia nyata. Sinopsis Novel ini menceritakan tentang kehidupan tokoh utama, Aldebaran, seorang remaja yang tinggal di sebuah desa kecil bersama ayahnya, yang seorang ilmuwan. Aldebaran memiliki kekuatan luar biasa yang bisa mengendalikan elemen-elemen alam, seperti api, air, dan tanah. Keberadaannya mulai menarik perhatian pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan kemampuannya untuk tujuan mereka sendiri. Aldebaran dan teman-temannya, yang juga memiliki kemampuan khusus, terlibat dalam serangkaian petualangan yang membawa mereka berhadapan dengan misteri besar yang melibatkan dunia mereka dan dunia yang lebih besar. Ketika mereka mulai mengetahui lebih b...
Baca selengkapnya