TEKS DRAMA- KELOMPOK 7

NASKAH DRAMA 
Tugas Bahasa Indonesia Kelompok 

TOKOH PENOKOHAN
Hakim(Andre): mudah terpengaruh
Mufti: keras kepala,bandel
Humidati: guru,disiplin
Tasya: penengah,bijaksana
Geisha: penengah
satpam

SETTING 
- kelas
- sekolah
- kantin

SINOPSIS 
Drama ini mengisahkan Andre, siswa yang sering terlambat ke sekolah. Suatu pagi ia nyaris tertinggal gerbang dan harus dihukum karena keterlambatan berulang. Meski berjanji ingin berubah, Andre malah mengajak temannya, Mufti, ke kantin saat jam pelajaran. Mereka ketahuan oleh guru dan mendapat teguran. Akhirnya, mereka menerima hukuman dan berjanji akan memperbaiki sikap. Drama ini menyoroti pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan dukungan teman dalam berubah menjadi lebih baik

JUDUL
LANGKAH YANG SALAH

PROLOG
BABAK 1 – LANGKAH YANG SALAH

(Di rumah. Andre sedang panik bersiap sekolah. Jam menunjukkan pukul 06.30)

Narator: Suatu pagi yang cerah, Andre bangun terlambat. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Ia tergesa-gesa meraih tas dan menaiki sepeda.

Andre: Aduh! Udah jam setengah tujuh! Bisa-bisa aku ketinggalan gerbang!

Narator: Dengan cepat, ia mengayuh sepeda menuju sekolah, melintasi jalan yang padat dan macet.


BABAK 2 – GERBANG YANG HAMPIR TERTUTUP

(Di depan gerbang sekolah. Pak Satpam hendak menutup gerbang.)

Andre (teriak sambil ngos-ngosan): Pak! Tunggu! Jangan ditutup dulu!

Pak Satpam (membuka sedikit gerbang): Kamu lagi, Dre? Ini udah kelewatan waktunya, loh.

Andre: Saya minta maaf, Pak. Tadi jalanan padat. Saya janji nggak akan terlambat lagi.

Pak Satpam: Hmm... yaudah. Tapi kamu tetap harus lapor Bu Rini, ya. Siap-siap push up!

BABAK 3 – HUKUMAN DAN JANJI

(Di ruang piket. Bu Rini mencatat nama Andre.)

Bu Rini: Andre, ini sudah keterlambatanmu yang ketiga minggu ini. Kamu tahu peraturannya, kan?

Andre: Iya, Bu. Saya siap menjalani hukuman. Tapi saya janji, saya akan berubah.

Bu Rini: 15 kali push up. Sekarang juga.

Narator: Andre menjalani hukuman dengan sungguh-sungguh. Ia mulai sadar bahwa kebiasaannya bisa merugikan diri sendiri.

BABAK 4 – AJAKAN KE KANTIN

(Di lorong menuju kelas. Andre bertemu Mufti.)

Andre: Muft! Dari mana?

Mufti: Baru dari kamar mandi. Kamu nggak ke kelas?

Andre: Lagi malas. Temenin aku ke kantin, yuk.

Mufti: Sekarang? Bukannya kita ada tugas?

Andre: Ya sebentar aja, nanti juga bisa nyusul.

Mufti (ragu): Hmm... beneran, nih?

BABAK 5 – KEYAKINAN SEORANG SAHABAT

(Masih di lorong. Andre tersenyum meyakinkan.)

Andre: Udah percaya aja. Aku cuma butuh teman ngobrol bentar.

Narator: Mufti memandangi Andre. Ia tahu Andre butuh pendengar. Akhirnya ia pun luluh.

Mufti: Oke deh. Tapi habis itu langsung balik ke kelas ya.

Andre: Siap, bro!

BABAK 6 – KESADARAN DI KANTIN

(Di kantin. Andre dan Mufti duduk minum. Suasana tenang.)

Andre: Muft... makasih ya. Ternyata aku cuma butuh temen yang ngingetin.

Mufti: Sama-sama. Aku juga pernah ngerasain kok. Tapi jangan dijadikan kebiasaan ya, Dre.

Andre: Iya. Mulai besok aku mau bangun lebih pagi. Aku nggak mau bikin guru kecewa lagi.

Narator: Ketika andre dan mufti sedang asik ngobrol tibaa tibaa natasya dan geisa pun menghapiri mereka

BABAK 7 – PANGGILAN YANG MENGEJUTKAN

(Di kantin. Andre dan Mufti sedang duduk santai sambil tertawa. Tiba-tiba Natasya dan Geisa datang dengan tergesa-gesa.)

Natasya (teriak): Muff! Ndree! Kalian dicariin sama Bu Guru!!

Geisa: Cepetan balik ke kelas! Bu Guru udah marah banget!

(Andre dan Mufti langsung terdiam, lalu saling pandang dengan wajah panik.)

Andre: Waduh, Muft... kita kelamaan, nih!

Mufti: Ya ampun... ayo cepet!

(Mereka segera berlari keluar dari kantin menuju kelas.)

BABAK 8 – PERTANGGUNGJAWABAN DI KELAS

(Di kelas. Bu Guru berdiri di depan dengan ekspresi tegas. Murid-murid lain memperhatikan. Andre dan Mufti masuk dengan napas ngos-ngosan.)

Bu Guru: Nah, akhirnya kalian datang juga. Silakan jelaskan, kalian tadi ke mana?

Andre: Maaf, Bu. Kami ke kantin. Saya yang ngajak, Mufti cuma ikut nemenin saya.

Bu Guru: Sudah berapa kali kamu membuat alasan, Andre? Ini bukan soal kantin, tapi soal sikap. Kamu bilang tadi pagi ingin berubah.

Mufti: Bu, ini juga kesalahan saya. Tapi kami sadar. Kami siap menerima konsekuensinya.

(Bu Guru menghela napas, lalu tersenyum tipis.)

Bu Guru: Baiklah. Kalian bantu bereskan perpustakaan sepulang sekolah. Dan saya ingin lihat kalian benar-benar berubah. Setuju?

Andre & Mufti: Siap, Terima kasih Bu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH