PUISI- DAIMUL HAQ

"Oleh Mesoh A Lek"

Oleh mesoh a lek, teriak jiwa dalam senyap,
Di balik tawa, ada luka yang tak terungkap.
Bukan sekadar umpatan, tapi napas perlawanan,
Lidah kampung bersuara, di sela angin hujan.

Di jalan becek, kaki tak gentar menapak,
Kata itu—mesoh—jadi tameng anak-anak.
Bukan kasar, tapi jujur dari dada,
Tumpah dari getir hidup yang tak ramah.

Oleh mesoh a lek, dengar ritme lidah kami,
Bukan untuk melukai, tapi untuk dimengerti.
Bahasa hati yang kadang tak manis di telinga,
Namun tulus, seperti peluh petani dan nelayan tua.

Di warung kopi, di sudut simpang,
Kata itu lahir—ceplas ceplos, tapi terang.
Cerminan hidup tanpa topeng,
Biar kasar, yang penting tak belang.

Jangan cepat menghakimi suara kampung ini,
Mesoh pun punya kisah, punya puisi.
Di baliknya, ada cinta, ada luka,
Yang tak semua bisa diungkap dengan kata biasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH