KARYA ILMIAH- ABDUL KOHAR
Dampak Digitalisasi Di Lingkungan Pesantren
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah proses digitalisasi, yaitu transformasi dari sistem manual atau analog ke sistem berbasis digital. Digitalisasi tidak hanya mencakup penggunaan perangkat elektronik dan internet, tetapi juga mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, belajar, hingga mengakses layanan publik.
Diera ini manusia banyak disibukan oleh Gadget bahkan tak jarang orang lalai akibat Gadget, Seperti yang kita ketahui Gadget adalah perangkat yang bisa memudahkan kita dalam komunikasi dan juga interaksi.
Kemajuan teknologi digital membuat penggunaan gadget seperti smartphone dan tablet menjadi hal umum, termasuk di lingkungan pendidikan. Di pesantren, hal ini menimbulkan dilema. Di satu sisi, gadget dapat membantu santri mengakses kitab digital, kajian online, dan sumber belajar lainnya. Namun di sisi lain, gadget juga berpotensi mengganggu fokus belajar, membuka akses ke konten yang tidak sesuai, serta mengurangi interaksi sosial.
Beberapa pesantren membatasi penggunaan gadget, namun di era digital, sepenuhnya menghindarinya menjadi sulit. Oleh karena itu, perlu dikaji bagaimana dampak gadget terhadap kehidupan santri serta bagaimana penggunaannya dapat diatur agar mendukung pendidikan tanpa melanggar nilai-nilai pesantren.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Dampak Yang Didapat bagi Santri Pesantren
2. Bagaimana Cara Menyikapi era ini
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak Digitalisasi dan bagaimana kita sebagai pelajar menyikapi fenomena ini dengan baik.
BAB II
KAJIAN ILMIAH
2.1 Digitalisasi
Digitalisasi adalah proses perubahan dan penggunaan analog ke teknologi digital. Dalam konteks bisnis istilah ini sudah tidak asing lagi di era modern saat ini. Konsep tersebut mengubah interaksi, komunikasi, fungsi bisnis, dan model bisnis menjadi lebih digital.
2.2 Santri Pesantren
Sebutan santri biasanya ditujukan kepada orang-orang yang menempuh pendidikan di pondok pesantren. Padahal santri memiliki arti yang lebih luas dari sekadar murid pesantren.
2.3 Dampak Digitalisasi
Era digital adalah salah satu era atau zaman pada kehidupan ini telah mengalami kondisi kemajuan yang cukup pesat dan mengarah ke bentuk digital.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena pada dasarnya kita sebagai manusia akan selalu menuntut serta meminta agar semua hal bisa dilakukan secara efisien dan praktis. Hal ini juga akan memberikan berbagai jenis dampak, baik itu dari segi positif maupun negatif.
2.4 Digitalisasi Pesantren
Digitalisasi pesantren adalah upaya untuk menerapkan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan pesantren. Mulai dari sistem pembelajaran, administrasi, hingga pengelolaan keuangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan di pesantren, sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
2.5 Pentingnya Digitalisasi Pesantren
1. Akses Informasi yang Lebih Luas: Santri dapat mengakses berbagai sumber belajar secara online, seperti buku digital, video pembelajaran, dan platform diskusi
2. Pembelajaran yang Lebih Interaktif: Penggunaan teknologi seperti aplikasi pembelajaran dan game edukasi dapat membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan efektif.
3. Efisiensi Pengelolaan: Digitalisasi dapat mempermudah pengelolaan data santri, jadwal kegiatan, dan keuangan pesantren.
4. Konektivitas yang Lebih Luas: Pesantren dapat terhubung dengan lembaga pendidikan lainnya, baik di dalam maupun luar negeri
2.6 Menyikapi Fenomena Digitalisasi
Menyikapi fenomena digitalisasi di lingkungan pesantren, lembaga ini perlu beradaptasi tanpa mengorbankan identitas tradisionalnya. Adaptasi tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan literasi digital santri, pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif, serta penggunaan media sosial sebagai sarana dakwah dan komunikasi yang efektif. Dengan demikian, pesantren tetap relevan di era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasinya.
BAB III
HASIL
3.1 Hasil dan Pembahasan
Digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan bagian dari kehidupan modern yang tak terelakkan—termasuk di lingkungan pesantren. Teknologi digital hadir membawa berbagai kemudahan, mulai dari akses informasi yang tak terbatas, metode belajar yang lebih menarik, hingga pengelolaan pesantren yang lebih efisien.
Bagi santri, kehadiran digitalisasi dapat menjadi peluang besar untuk berkembang dan belajar lebih luas. Namun di sisi lain, jika tidak disikapi dengan bijak, teknologi juga bisa menjadi tantangan yang mengganggu fokus dan nilai-nilai pendidikan pesantren.
Karena itu, pesantren perlu bersikap adaptif tanpa kehilangan jati diri. Meningkatkan literasi digital santri, memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, serta mengarahkan penggunaan media sosial untuk dakwah yang kreatif—merupakan langkah penting agar pesantren tetap relevan di era digital, sambil tetap menjaga nilai-nilai keislaman yang menjadi pondasinya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dengan demikian, era digital seharusnya tidak dipandang sebagai ancaman bagi kita semua, Banyak cara untuk menyikapi Fenomena ini tinggal bagaimana kita memandang Fenomena ini dengan cara kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
detik.com. apa,arti,kata,santri,ternyata,punya,makna,yang,luas
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6995453/apa-arti-kata-santri-ternyata-punya-makna-yang-luas
kumparan.com. digitalisasi,pengertian,dan,manfaat,di,era,modern
https://kumparan.com/ragam-info/digitalisasi-pengertian-dan-manfaatnya-di-era-modern-20nOtQEaxwB
gramedia.com. literasi,era,digital
https://www.gramedia.com/literasi/era-digital/?srsltid=AfmBOoqvIpDi0u9CHCyjbmU65UmHJFHxKwPQYO6lMZseFvC4ymxCpHUp#google_vignette
sipond.id. digitalisasi,pesantren
https://sipond.id/digitalisasi-pesantren/#:~:text=Apa%20itu%20Digitalisasi%20Pesantren%3F,%2C%20administrasi%2C%20hingga%20pengelolaan%20keuangan.
Komentar
Posting Komentar