PUISI- DZAKY LINDUNG
Aku, Kamu, dan Senja
Di bangku taman saat sore menjingga,
angin berbisik lembut memanggil namamu.
Langit perlahan berubah warna,
seperti hatiku saat menatap wajahmu.
Tak ada rencana saat kita bersua,
hanya diam yang perlahan jadi cerita.
Kau hadir bagai senja yang indah namun fana,
mengisi ruang hati yang lama terlupa.
Kau bicara tentang mimpi dan angkasa,
aku mendengarkan, takut waktu sirna.
Setiap senyummu membuat dunia terasa lega,
meski dalam hati ada luka yang tak bisa kucerna.
Aku mencintaimu dalam diam tak bersuara,
seperti senja yang datang tanpa janji.
Tak berharap jadi awal cerita,
hanya ingin tetap berada di sisi.
Kini senja datang tanpa hadirmu,
langit tak lagi penuh warna jingga.
Aku duduk sendiri, mengenang waktu,
saat cinta terasa hangat meski tak nyata.
Kita tak ditakdirkan untuk bersama,
namun senja tetap jadi saksi setia.
Cinta ini bukan untuk dimiliki selamany
Komentar
Posting Komentar