TEKS ARGUMENTASI- NABILAH HILWA


 Singkong sebagai pengganti beras adalah pilihan yang sangat relevan, terutama dalam konteks ketahanan pangan dan keberagaman sumber pangan di Indonesia. Di tengah semakin mahalnya harga beras dan ketergantungan yang tinggi terhadap impor beras, singkong menawarkan alternatif yang lebih murah, mudah didapat, dan tidak kalah bergizi. Makanan berbasis singkong dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada beras, sekaligus mendukung keberagaman konsumsi pangan.

Singkong mengandung karbohidrat kompleks yang cukup tinggi, yang dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh, mirip seperti beras. Dengan kandungan kalori yang cukup, singkong bisa menjadi sumber utama energi dalam pola makan sehari-hari. Selain itu, singkong juga memiliki kandungan serat yang tinggi, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi orang yang ingin menghindari lonjakan gula darah yang cepat seperti yang sering terjadi dengan konsumsi beras.

Dari segi keberagaman olahan, singkong dapat diolah dalam berbagai bentuk yang mirip dengan beras, seperti nasi singkong atau singkong rebus, yang dapat menjadi alternatif nikmat dan sehat. Singkong juga bisa diproses menjadi tepung singkong untuk menggantikan beras dalam pembuatan produk olahan, seperti bubur singkong, kue, dan pempek. Dengan demikian, singkong memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam menggantikan peran beras di meja makan.

Selain itu, singkong memiliki keuntungan dalam hal ketahanan tanaman. Singkong lebih tahan terhadap kekeringan dan memiliki daya tahan yang lebih baik di lahan yang kurang subur dibandingkan dengan padi. Ini menjadikannya pilihan yang lebih cocok untuk daerah yang rawan bencana atau yang mengalami kesulitan dalam bertani beras. Dengan memperkenalkan singkong sebagai pengganti beras, kita bisa meningkatkan ketahanan pangan lokal, memperkuat sistem pertanian, dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.

Secara keseluruhan, singkong sebagai pengganti beras bukan hanya pilihan yang ekonomis, tetapi juga cerdas dalam mendukung keberlanjutan pangan. Dengan manfaat gizi yang cukup, kemudahan dalam pengolahan, serta kemampuannya untuk tumbuh di berbagai kondisi lahan, singkong memiliki potensi besar untuk menjadi solusi pangan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH