CERPEN-NINDI AULIA

CERITA INI DIKUTIP DARI KEHIDUPAN NYATA ,MESKIPUN DALAM CERITA INI KISAH DISAMARKAN UNTUK MENJAGA PRIVASI DAN KECOCOKAN CERITA SESUAI IMAJINASI PENULIS.

             RASA YANG TERJEBAK

“ Seberapa benci kau ?” yang ditanya hanya diam,menatap tak suka orang yang bertanya

“Aku bertanya bukan untuk didiami saja Tuan Bori”.Kalimatnya memendam amarah yang bisa saja terluap.

“Lihat,bahkan kau tak mampu menjawabnya bukan?”.Tiba-tiba saja nada bicaranya melunak barang sejenak kembali mengintimidasi lagi.

“Kau!!! mau sebesar apapaun rasa bencimu terhadap Bapak ,seberat apapun dendamu menumpuk.Tetap saja!! Tuan Bori,itu tak bisa mengalahkan ke tak sukaan ku pada Bapak! . Setengah berteriak Nayla berbicara nya.

Tuan Bori mengangkat kepalanya .Kebingungan atas yang didengar-nya. Apa maksudnya?

‘’ Jikaupun itu termasuk kau mengumpulkan semua dendammu atas kesemenaan Bapak,semua orang bawahan Bapak,seluruh pesaing Bapak dan juga orang-orang yang disingkirikan demi kekayaan hartanya.KAU KALAH Tuan Bori.Sungguh teramat kalah.Karena AKULAH orang yang membenci adanya BAPAK!’’. Cukup – tak perlu berlebihan membahasnya karena Nayla tak ingin luka itu terbuka lagi.Ia hanya ingin jangan ada orang yang membenci bapaknya sebesar apapun itu terkecuali dirinya.Nayla pergi berdiri dari kursinya dengan membawa sisa kemarahan.Keluar ruangan besuk tahanan,bilang jika kasus kudu mesti diurus setuntasnya.

             KEMBALI KE RUANGAN 4 X 4 METER

“Tenangkan dahulu dirimu Nay,mau segelas air?”. Miss lia menyodorkan segelas air putih.

  Nayla hanya meneguk seperempatnya saja.

‘’ Itulah,itulah saat aku tak bisa menghentikan kebencianku pada sososk Bapak”. Nayla mengusap pelan wajahnya, kembali resah sambil tergugu pelan

‘’ Pelan-pelan saja Nay .... tak apa “.Miss lia mengangguk tersenyum tulus.

Melamun sebentar,Nayla meneruskan lagi.

“ Apakah aku bahagia miss? jawabannya aku tak tahu”. kembali menghembuskan napas resah

“ Aku memang memiliki semuanya,harta,benda,nama baik,pendidikan.Semua orang bersedia menukar hidupnya dengan apa yang kumiliki.Tapi justru itu aku kehilangan hal terbesar dalam hdup ini. Apakah aku bahagia? hidupku dipenuhi kebencian Miss,bahkan sejak usia lima belas hatiku sudah terbakar amarah dendam.”

‘’Jika marah dia akan memukulku.Dia juga suka memukul Ibu.Tidak terbilang berapa banyak pukulan yang diterima Ibu. Aku hanya mampu menangis melihatnya. Ibu pun hanya berbisik lirih ‘ Kau jangan menangis Nay,anak ibu pasti kuat,jangnlah menangis.’ Bagaimana bisa aku tak menangis? Sementara aku melihat dia disakiti sepanjang hidupnya.Hanya ada kesedihan trus menerus sepanjang hari.Aku pun tak mengerti apalagi yang dipertahankan ibu’’. Nayla diam lagi.

“ Ibuku pintar bersandiwara Miss.Saat keluar ia harus memakai bedak yang tebal agar lebam di wajahnya tersamarkan. Juga kerudung lebarnya dikenakan sebagai penutp rambutnya yang rontok rusak karena jambakan.”

“ Entahlah aku tak mengerti apa sebenarnya yang dipertahankan ibu. Hingga akhir hidupnya pun,ia tetap melayani Bapak dengan baik.”

‘’Dua tahun kemudian, Bapak kembali menyusul ibu, tubuhnya yang banyak menanggung dosa itu tiba – tiba saja lebur menyatu dengan tanah.”

“Aku berdiri di pemakaman itu miss, berpura pura menangis bersedih amat mendalam atas kematiannya. Tapi kenyataannya rasa benci itu menetap tak mau diusuir. Kian membesar tiap harinya.”

“ Hingga kejadian kemarin, saat aku berjalan sendiri di parkiran Mall, tiba tiba saja tukang pukul tua itu diam-diam menyerangku. Disitulah aku semakin melihat banyak orang yang membenci tentang adanya Bapak.”

“ Aku lelah sebenarnya membawa kebencian ini Miss. Bagaimana caranya agar aku bisa memaafkan,melupakan semua ?” Bagaimana agar ingatan itu hilang semua? Aku sungguh lelah dengan kebencian ini.” Nayla tersedu pelan. Ia sudah melontarkan pertanyaan besar dalam hidupnya .

Miss lia memperbaiki posisi duduknya sebentar,menjawab pelan pelan pertanyaan Nayla

“ Sebenarnya selalu menyakitkan bukan jika kita membenci sesuatu. Terlebih jika itu orang yang seharusnya wajib kita sayangi?”. Miss lia berhenti sejenak menatap lembut ke arah Nayla.

“ Sungguh kita berhak atas kedamaian dalam hati Nay, maka jika kau ingin merengkuh kedamaian itu maafkanlah Bapak mu. Niscaya kau akan merasa damai.”Miss lia kembali menuturkan perlahan. Hati hati sekali ia menyampaikan nasihatnya

“ Aku tau perasaan membencimu itu bertempat pada rasa yang terjebak karena kau juga sedang membenci dirimu sendiri.Sebab kau tak tau cara memaafkan itu,maka berikanlah maaf Nay agar kau bisa meraih kedamaian. Tutuplah lembaran lama menjadi lembaran baru. Semoga tuhan memberikan cahaya kecil yang dapat menjadi penerang hatimu.

                           TAMAT

      UNSUR INTRINSIK

TEMA : KELUARGA

TOKOH PENOKOHAN : Nayla (protagonis,antagonis),Bapak ( antagonis),Ibu(protagonis),Miss lia (Tritagonis)

ALUR : MAJU DAN MUNDUR

LATAR/ SETTING :

latar tempat : RUANGAN 4X4 METER

SUDUT PANDANG : ORANG PERTAMA

AMANAT : Buanglah jauh tentang perasaan tak suka kita terhadap orang tua karena bagaimanapun manusia tak luput dari kesempurnaan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH