CERPEN-NATASYA BASNAPAL
Masa masa SMA
Masa SMA bagi ku adalah sebuah perjalanan yang penuh warna, yang akan selalu dikenang meskipun waktu terus berlalu. Banyak kenangan yang tak pernah bisa terlupakan bagi setiap orang yang mengalaminya. Setiap harinya dipenuhi dengan tawa, canda, keseriusan belajar dan juga sedikit kekhawatiran tentang ujian yang semakin dekat.
Aku merasa bahwa masa SMA adalah waktu terbaik dalam hidupku. Bukan hanya karena waktu belajar di kelas, tetapi juga karena momen kebersamaan yang tercipta. Di kelas, aku duduk bersama teman-teman yang selalu siap untuk membantu bila aku kesulitan.
Pagi itu, seperti biasa, aku datang sebelum bel berbunyi. Suasana sekolah selalu terasa khas di setiap pagi. Sambil berjalan, aku melewati lapangan sekolah yang cukup ramai. Beberapa teman sudah berkumpul di depan pintu kelas, saling bercakap-cakap dan tertawa. "Tasya, akhirnya datang juga!" seru teman-teman.
"Eh, iya. Telat dikit," jawabku sambil tersenyum malu. Aku pun masuk dan duduk di bangku depan, di samping Silvy, teman yang selalu bisa diandalkan untuk berbagi cerita. Kita berdua selalu menjadi teman yang tak terpisahkan sejak tahun pertama SMA. Entah itu saat mengerjakan tugas, belajar bersama, atau bergurau.
Hari-hari di SMA memang penuh dengan berbagai macam perasaan. Kadang penuh semangat, kadang lelah, dan seringkali diliputi rasa cemas menjelang ujian. Namun, ada satu hal yang selalu membuatku merasa nyaman, yaitu teman-teman. Setiap kali mereka berkumpul di kantin, merencanakan kegiatan bersama, atau hanya sekedar bercanda di kelas, aku merasa bahwa SMA adalah tempat yang lumayan menyenangkan.
"Natasya, tugasmu sudah selesai, kan?" tanya Silvy, teman sebangku ku. Aku mengangguk kecil. "Udah, kok."
"Natasya, bantu aku dong nanti, aku masih bingung sama analisisnya," kata Silvy sambil tersenyum manis.
Setelah mengikuti pelajaran, jam istirahat pun tiba. Aku dan teman-teman memutuskan pergi ke kantin untuk membeli jajan, tempat favorit kami saat istirahat tiba. Kantin sekolah selalu ramai, dipenuhi suara tawa, percakapan, dan aroma makanan yang menggugah selera. Aku berjalan beriringan dengan Silvy, menyusuri lorong yang dipenuhi poster-poster acara sekolah.
"Kalian tahu nggak, hari ini ada ujian biologi, kan?" tanya Silvy sambil membuka kemasan es teh yang baru kami beli.
"Ah, jangan bahas ujian dulu deh. Bisa pusing!" jawabku, setengah bercanda. Namun, di balik candaanku, aku merasa cemas. Biologi memang salah satu pelajaran yang cukup menantang buatku.
Di kantin, kami bertemu dengan beberapa teman lain. Mereka sedang asyik berbincang tentang rencana kegiatan OSIS yang akan datang. "Tasya, kamu ikut acara drama sekolah nanti?" tanya Salwa, salah satu teman sekelas.
Aku terdiam sejenak. Drama sekolah memang selalu jadi acara yang seru, namun aku belum yakin kalau bisa ikut. "Hmm, aku belum tahu. Kayaknya sibuk banget nanti," jawabku sambil ragu. Tapi, Salwa selalu punya cara untuk meyakinkanku.
"Masa nggak ikut? Ayo, Tasya. Ini kesempatan langka!" serunya dengan penuh semangat.
Mendengar itu, aku merasa agak terkejut. Kadang-kadang aku merasa takut mencoba hal baru, tapi melihat teman-teman yang antusias, hatiku pun mulai berubah. "Baiklah, aku ikut. Tapi kalau ada ujian, kamu yang bantu ya!" jawabku sambil tertawa. Mereka semua mengiyakan dengan riang, dan seketika suasana menjadi lebih hidup.
Setelah selesai makan, kami kembali ke kelas dengan sedikit berbincang tentang acara dan ujian yang akan datang. Saat pelajaran dimulai, aku merasa semangatku kembali meningkat. Meski banyak tantangan yang harus dihadapi, aku tahu aku tidak sendirian. Teman-teman selalu ada, siap membantu dan berbagi tawa di setiap langkah perjalanan ini.
Masa SMA memang penuh warna ada kebahagiaan, kesedihan, dan ketegangan yang tak terhindarkan. Tapi, saat mengenang semua itu, aku tahu bahwa saat-saat seperti ini akan selalu terpatri dalam ingatan, menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Komentar
Posting Komentar