CERPEN-M. DAAFA S.

 Perjalanan ke Bali

       Ini adalah sebuah cerita tentang perjalananku dan keluarga besarku menuju pulau Dewata yaitu Bali. Perjalanan itu dimulai saat aku liburan akhir semester pesantren di bulan Desember 2023. Ayahku sudah berencana dua hari sebelum keberangkatan, ia berkata kepadaku dengan bahasa jawa. “Mas, Jum’at nang Bali”. Lantas aku kaget dan berkata “Lapo nang Bali yah?”. Dan Ayahku menyahuti ucapanku, “Yo liburan mas, cek tau nang Bali, Mas Daafa gak tau seh nang Bali.”. dan aku berkata “Hhmm, nggeh.”.

        Setelah itu, satu hari sebelum berkata aku berkata dalam hati dengan memuji kepada Allah dan bersyukur “Alhamdulillah akhire tau nang Bali rek.” Setelah itu tibalah hari Jum’at dan seusai jum’atan ayahku berkata kepadaku “Engkok budal bengi mas.” “Lho nopo’o kokbidhal dalu yah?.” “Cek gk macet mas, enak budal bengi soale sepi dalane.” Lantas aku terdiam sejenak kemudian berkata “Oohh, nggeh mpun.”

         Kemudian ayahku menyuruhku untuk segera tidur agar tidak mengantuk Ketika berada di perjalanan katanya. Aku mulai tidur pukul dua siang dan bangun pada jam tiga sore, setelah itu aku mandi dan sholat ashar lalu lanjut makan sore dan bermain hp hingga waktu petang. Dan aku berhenti bermain hp hingga adzan berkumandang selesai dan kutlanjutkan dengan sholat di maghrib di musholla belakang rumah.

         Setelah itu, aku lanjut bermain hp hingga pukul tujuh malam, kuteruskan sholat isya’ Ketika waktunya datang. Dan aku bermain hp lagi hingga pukul delapan malam kemudian ibuku berkata “Kate budal mas, ndang siap-siap kono” “Nggeh, buk.” Setelahnya aku membantu orang tuaku menyiapkan barang-barang yang akan dibawa. Setelah selesai kami pun berangkat dengan menggunakan mobil menuju Pandaan, yaitu rumah saudaraku.

         Aku heran pada saat itu, dan bertanya kepada ayahku “Lho nang Bali lewat kene ta yah?” Namun ibukulah yang menjawabnya “Lho yo gak mas, iki kate nyusul Mas Rendy ambek Mas Afif.” Keduanya adalah sepupuku. Setelah sampai di sana, ternyata mereka sudah bersiap-siap. Kemudian kami pamit kepda orang tua mereka berdua, lalu berangkatlah kami semua pada jam setengah sepuluh melewati gang rumahku, yaitu melewati pasuruan kota. Di awal perjalanan, aku ingat perkataan temanku bahwasannya perjalanan ke Bali itu sekitar empat sampai lima jam perjalanan.

         Pada saat itu menghidupkan hp dan menghidupkan timer dan Ketika sudah setengah perjalanan, aku mulai merasakan lapar di perutku, dan ibuku berkata “Gak luwe ta? Iku lho onok sego nang tas” Sambil menunjuk tas tersebut dan mempersilahkan kami bertiga untuk makan. Setelah makan ibuku berkata lagi “Nek mari mangan iki lho obat cek gak mabuk perjalanan. Ucapnya sambal menyodorkan obat antimo kepada kami yang kami minum tersebut.

         Saat perjalanan mencapai Situbondo aku mulai merasa mengantuk dan akhirnya tertidur pulas yang kemudian aku terbangun ketika mobil sampai di SPBU Banyuwangi dikarenakan ayahku merasa capek dan sekaligus menuntaskan hajat kami di toilet. Setelahnya, kami makan nasi yang tersisa untuk mengusir rasa lapar dari perut kami. Setelahnya aku melihat jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul dua belas dini hari.

         Ayahku berkata kepada kami “Maringene totok Pelabuhan e kurang sak jam maneh.” “Wes a? Ayo wes.” Kemudian kami Kembali memasuki mobil untuk melanjutkan perjalanan. Ketika sampai di sebuah hutan yang terdapat banyak pohon yang tinggi menjulang, aku berkata dalam hati, “Mosok iki yo seng jarene jenenge alas purwo.” Suasanya saat itu memang sedikit mencekam ditambah dengan sepinya pengendara yang lalu-lalang. Dan agak lama setelah itu terdapat bis-bis dan mobil yang menyalip mobil kami dari belakang dan aku bersyukur karena terdapat pengendara lain yang lewat bukan hanya kami saja.

         Dan sampailah kami di Pelabuhan Banyuwangi yaitu Pelabuhan Ketapang. Disana banyak mobil dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jakarta, dll. Setelah kami membeli tiket online barulah kami boleh memasuki Pelabuhan tersebut. Disitupun kami masih menunggu sekitar setengah jam lagi untuk masuk kedalam kapal. Naiklah kami ke kapal pada pukul dua dini hari dan berangkat menuju Bali sambal menikmati suasana malam hari yang sejuk. Setelah itu kami menuju tempat istirahat untuk tidur Bersama-sama.

         Tibalah waktu subuh yang kami sambung dengan sholat subuh berjamaah. Akhirnya sampailah kapal yang kami naiki di Pelabuhan Bali yaitu Gilimanuk. Setelah kami turun dari kapal, kami berwisata di Bali seperti Tanah Lot, Pantai Pandawa, dan Pantai Kuta. Kami sangat senang dikarenakan itu adalah pertama kalinya kami berlibur di pulau Bali.

Bionarasi : “Assalamualaikum, nama saya M. Daafa Syarifuddin dari kelas XI-4 yang berdomisili di Pondok Pesanten Ilmu Al Quran (PIQ) Singosari, Malang. Hobi saya adalah bermain sepak bola. Cita-citaku adalah menjadi pengusaha yang sukses, aaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmiiiiiiiiiiiiiinnnnnnn!!!!!!!!!!!!!!!”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH