CERPEN-GEISHA AURYN

 Masa SMP

Reta menghela napas panjang sambil memandang keluar jendela kelas. Matanya tertuju pada sosok Dimas yang sedang bermain basket di lapangan. Sudah dua bulan ini Reta diam-diam mengagumi Dimas, teman sekelasnya yang populer dan ramah pada semua orang.

Bel istirahat berbunyi. Reta memberanikan diri untuk mendekati Dimas yang sedang minum air di pinggir lapangan.

"Hai, Dim. Main basketnya keren," sapa Reta dengan suara sedikit bergetar.

Dimas tersenyum, "Makasih, Ret. Kamu nonton ya?"

Jantung Reta berdegup kencang. Ia mengangguk pelan, "Iya, dari kelas. Eh... anu... kamu mau ikut belajar kelompok nggak? Aku sama beberapa teman bikin kelompok belajar untuk ujian minggu depan."

Dimas terlihat berpikir sejenak, "Boleh juga tuh. Aku memang butuh bantuan untuk pelajaran matematika. Kapan?"

"Besok sepulang sekolah di perpustakaan," jawab Reta, berusaha menyembunyikan kegembiraannya.

"Oke, aku ikut ya. Makasih udah ngajak," ujar Dimas sambil tersenyum lebar.

Reta mengangguk dan berjalan kembali ke kelas dengan hati berbunga-bunga. Meskipun ini bukan kencan, setidaknya ia bisa lebih dekat dengan Dimas. Siapa tahu, ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang indah.

Keesokan harinya, belajar kelompok berjalan lancar. Reta terkejut mendapati bahwa di balik sosoknya yang atletis, Dimas ternyata sangat serius dalam belajar. Mereka berdua sering bertukar pikiran dan membantu satu sama lain memecahkan soal-soal sulit.

Waktu berlalu dengan cepat. Tanpa terasa, ujian telah berakhir dan liburan semester tiba. Pada hari terakhir sekolah, Dimas menghampiri Reta di depan gerbang.

"Ret, makasih ya udah banyak bantuin aku belajar. Berkat kamu, nilaiku naik," kata Dimas dengan tulus.

Reta tersenyum malu, "Sama-sama, Dim. Aku juga belajar banyak dari kamu kok."

Hening sejenak. Dimas menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Eh, Ret... kamu ada acara nggak besok? Mau nggak nonton film bareng?"

Mata Reta membulat, tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dengan wajah berseri-seri, ia menjawab, "Mau dong!"

Mereka berdua tersenyum, menatap satu sama lain dengan penuh harapan. Mungkin ini awal dari kisah cinta mereka, atau mungkin hanya akan menjadi kenangan manis masa SMP. Apapun itu, Reta tahu bahwa ia akan selalu mengenang momen ini dengan hangat di hatinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH