CERPEN-NADJLA IRENA

Di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, hiduplah dua orang sahabat yang bernama Lala dan Rara.Mereka sudah bersahabat sejak kecil, bahkan sebelum mereka masuk sekolah. Mereka selalu bersama-sama, baik di saat suka maupun duka.Rara adalah anak yang pintar dan rajin belajar. Ia juga memiliki sifat yang baik dan suka menolong. Sedangkan Lala adalah anak yang ceria dan suka bercanda. Ia juga memiliki sifat yang setia dan selalu ada untuk Lala. 

Suatu hari, Lala dan Rara sedang bermain di dekat sungai. Tiba-tiba, Lala terjatuh ke sungai dan tenggelam. Rara yang melihat kejadian itu langsung berlari ke sungai untuk menolong Lala. Rara berenang dengan sekuat tenaga untuk mencapai Lala. Ia berhasil meraih Lala dan membawanya ke tepi sungai. Lala sudah tidak sadarkan diri. Rara segera membawa. Lala pulang ke rumah dan meminta pertolongan orang tuanya.

Orang tua Lala segera membawa Lala ke rumah sakit. Untunglah, Lala berhasil diselamatkan. Ia hanya mengalami syok dan harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.Lala sangat berterima kasih kepada Rara karena telah menyelamatkannya. Ia berjanji akan selalu menjaga persahabatan mereka.Rara juga sangat senang karena Lala bisa selamat. Ia merasa bahwa persahabatan mereka semakin erat setelah kejadian itu.


Masa-masa SMP

Lala dan Rara melanjutkan pendidikan mereka ke SMP yang sama. Mereka masih tetap bersahabat dan sering menghabiskan waktu bersama. Mereka juga sering membantu satu sama lain dalam pelajaran.

Suatu hari, Rara dan Lala sedang belajar bersama di rumah Budi. Mereka sedang mengerjakan tugas matematika yang sulit. Rara sudah berusaha keras untuk mengerjakannya, tetapi ia tetap tidak bisa menyelesaikannya.Lala melihat kesulitan yang dialami Rara, Ia pun menawarkan bantuannya. Lala menjelaskan cara mengerjakan tugas matematika itu kepada Rara. Dan akhirnya Rara bisa menyelesaikan tugasnya dengan bantuan Lala. 

Rara sangat berterima kasih kepada Lala karena telah membantunya. Ia merasa bahwa Lala adalah sahabat yang sangat baik dan selalu ada untuknya.


Masa-masa SMA

Rara dan Lala melanjutkan pendidikan mereka dengan mondok dan sekolah. Mereka mondok di kodok yang berbeda,dan sangat jauh jarak nya. Dengan pendalaman yang berbeda pula. Rara yang fokus untuk menghafal Alqur'an, sedangkan Lala fokusnya kepada ilmu ilmu agama dan kitab-kitab nya.Namun, mereka tetap bersahabat dan sering bertemu ketika libur pondok mereka bersamaan. Mereka juga sering saling bertukar informasi tentang teman baru mereka di pondok masing-masing, juga kegiatan mereka di pondok,tak jarang juga mereka bercerita tentang pelajaran di sekolah masing-masing.

Suatu hari, Lala dan Rara sedang libur panjang, dan memutuskan untuk menginap dirumah Rara, Mereka sedang mengobrol tentang masa depan mereka, Rara ingin menjadi pengusaha yang hafal al qur'an, sedangkan Lala ingin menjadi seorang ustazah madrasah Diniyah, yang mendirikan Madrasah Diniyah nya sendiri. Rara dan Lala berjanji untuk selalu mendukung satu sama lain dalam meraih cita-cita mereka. Mereka juga berjanji untuk tetap bersahabat selamanya.

Masa-masa Kuliah

Lala dan Rara berhasil masuk ke universitas yang mereka inginkan. Rara masuk ke Fakultas Menejemen dan Lala masuk ke Fakultas tantang hukum islam. Rara dan Lala masih tetap bersahabat meski hampir tak pernah bertemu,karena kesibukan yang menghadang. Tapi mereka tetap berkomunikasi lewat media sosial dan saling bertukar kabar. Suatu hari Lala dan Rara akhirnya bisa bertemu setelah sekian lama, dan mereka pun saling melepas rindu yang telah la terpendam, dan Rara dikejutkan dengan kabar bahwa Lala akan segera menikah dengan seorang salah sorang abdi ndalem yang dia kagumi saat dulu masih di pondok. Namun Lala tak kalah dibuat terkejut oleh Rara, karena dia akan melangsungkan pernikahan nya pada minggu depan dengan salah seorang gus pesantren ternama. 

Masa-masa Dewasa

Dan setelah mereka lulus dari universitas , mereka pun menikah dengan laki-laki pilihan mereka, dan melanjutkan kehidupan mereka masing-masing,sjngkat cerita, merwka pun menjadi seseorang yang mereka inginkan dulu, Lala menjadi seorang ustadzah madrasah Diniyah yang yang punya lembaga madrasah Diniyah miliknya bersama suaminya, dan sekarang sedang proses mendirikan pondok pesantren salaf untuk mengembangkan madrasah Diniyah yang dimilikinya. Sedangkan Rara dia menjadi pengusaha kitab-kitab dan buku bacaan, dan menjadi seorang nung besar karena sang suami adalah seorang gus dari pondok ternama. 

 Indahnya persahabatan bila saling menjaga dan mendukung dati sama lain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI-RIZQIANA KAMILA

RESENSI- TAUFIQUL HAKIM

RESENSI-HUMIDATI NUSROTID DINIYAH